Sunday, August 5, 2012

Melongok Green Canyon


Dinding canyon berwarna kuning tanah, meling-meling alias glossy. Hujan abadi turun dari langit-langit canyon. Ada yang bilang airnya berasal dari akar-akar pohon. Di bawahnya mengalir sungai berwarna hijau tosdka, pelan menenangkan pikiran. Inilah lansekap batu kapur atau karst paling memesona yang pernah aku sambangi, 19 Juli lalu.

Orang Sunda menyebutnya Cukang Taneuh. Yang artinya jembatan tanah. Karena menjadi tempat menyeberang penduduk ke ladang mereka. Orang asing mengenalnya Green Canyon, karena barangkali mirip Grand Canyon yang ada di Amerika.

Green Canyon ditemukan pertama kali oleh turis asal Austria dan orang Bandung. Kemudian dipopulerkan oleh seorang Prancis pada tahun 1993. Kini Green Canyon menjadi objek wisata andalan kabupaten Ciamis.

Sudah sejak lama aku ingin ke Green Canyon. Setelah puas menjelajah Pangandaran kami pun langsung meluncur ke lokasi. Berada di desa Kertayasa, kecamatan Cijulang, Ciamis, Jawa Barat. Jaraknya sekira 31 km dari Pangandaran.
Kebetulan saat kami sampai di Green Canyon, pengunjungnya tidak terlalu banyak. Namun masih terlihat beberapa turis asing, entah mereka dari mana asalnya. Harga tiket masuk ke Green Canyon hanya Rp. 75.000. Dan kita bisa menyusuri Green Canyon pakai perahu motor. Jika satu perahu berisi lima penumpang, maka tiap orang cukup merogoh kocek Rp. 15.000.

Berangkat dari Dermaga Ciseureuh menggunakan perahu motor. Perahu kami berisi lima penumpang. Aku dan dua temanku. Dan dua orang yang baru saja kami kenal. Ditambah dua orang pengemudi perahu. Sayang suara mesin dieselnya berisik banget. Ah,  seandainya kami bisa mengayuh sendiri pasti lebih seru.

Saat hendak mencapai mulut Green Canyon, lebar sungai semakin sempit. Dan perahu kami harus mengalah. Berhenti sejenak saat ada perahu lain datang dari arah yang berlawanan. Namun semakin ke dalam pemandangannya semakin memesona.

Perlu sekitar 20 menit untuk sampai ke mulut Green Canyon. Setiba di mulut Green Canyon, hujan turun menyambut kami. Ternyata airnya berasal dari langit-langit canyon. Di sinilah awal mula petualangan yang sesungguhnya. Body rafting.

Untuk melakukan body rafting kita harus pakai guide. Dengan biaya sekitar Rp. 850.000, kita akan diajak berenang atau menyusuri di pinggir sungai. Waktunya sekira 5 jam. Namun jangan datang pas musim hujan ya, karena airnya akan berubah menjadi cokelat dan arusnya deras.

Nggak ke Green Canyon kalau nggak melakukan body rafting”. Kata seorang teman.
Huft! sayangnya kami nggak bisa melakukan body rafting. Padahal seru banget pasti rasanya. Kapan-kapan kalau kesana lagi kudu mencobanya.




No comments: