This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wednesday, September 26, 2012

Refleksi Hari Tani Nasional


Tanggal 24 September 1960 UU Pokok Agraria dibuat. Itulah babak baru tentang pentingnya peran dan posisi petani. Dan tanggal itu kini diperingati sebagai Hari Tani Nasioanal. Namun, tidak sedikit petani Indonesia yang masih menjerit. Ini sungguh ironi, terutama ketika peringatan Hari Tani Nasional sudah ke-52.

Peringatan Hari Tani Nasional 24 September lalu, diwarnai berbagai aksi unjuk rasa. Di Jakarta massa gabungan organisasi petani berunjuk rasa di depan kantor Badan Pertanahan Nasional. Tak mau ketinggalan para petani di daerah juga ikut berdemo, seperti di Riau, Padang, Cirebon, Semarang, Surabaya, dan Mataram.

Pertanyaannya, apa yang penting dari peringatan Hari Tani Nasional? Pertama, semangatnya bahwa pertanian itu penting. Berbicara pertanian adalah berbicara soal pangan. Bung Karno bilang, “pangan adalah soal hidup dan mati.” Coba bayangkan jika para petani mogok menanam padi satu musim saja. Petanilah yang memberi makan dunia.

Pangan menjadi isu utama di abad ini selain energi dan perubahan iklim. Populasi manusia di planet bumi kini mencapai 7 milyar jiwa. Dan diprediksi meningkat menjadi 9,5 milyar pada 2050. Penduduk Indonesia saja sudah 237 juta jiwa dan jika tidak dikendalikan bakal merangkak naik menjadi 475 juta jiwa pada 2054. Maka konsekwensinya, mau tak mau negara harus menyediakan pangan untuk penduduknya.

Kedua, Hari Tani Nasional harus menjadi refleksi untuk evaluasi. Apa saja yang sudah kita capai?  Sejatinya masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Seperti masalah kerawanan pangan, perubahan iklim global, kekeringan, dan impor bahan pangan. Tak ketinggalan adalah swasembada pangan berkelanjutan dan diversifikasi pangan. Terkait dengan Hari Tani Nasional adalah melakukan reforma agraria.

Pertanyaannya kemudian, apakah para petani sudah sejahtera? Winarno Thohir, mengatakan, secara umum kebijakan pemerintah belum bisa mengangkat nasib petani, apalagi nelayan. Menurut ketua KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) itu, petani Indonesia belum menerima perlindungan yang layak, terlebih terhadap serbuan produk impor. Kemudian dari segi anggaran dan permodalan, pemerintah dinilai masih belum memberikan harapan yang sesuai untuk petani.

Maka menjadi wajar jika Hari Tani Nasional selalu ditanggapi dengan aksi. Protes di sana-sini. Ini karena kebijakan pemerintah yang masih setengah hati pro petani. Padahal presiden kita sekarang lulusan IPB. Lho kok? Bagaimana sarjana-sarjana pertaniannya?

Selamat Hari Tani Nasional ke-52.
Petani sejahtera, bangsa berdaya !